Rabu, 08 September 2010

Para pengganggu tidur

Sleep paralysis

          Penyakit ini sering di sevut debgan ”ketindihan” dan selalu di kaitkan dengan alasan mistis, seperti adanya makhluk halus. Ciri-cirinya adalah, kita seperti sedang merasakan mimpi buruk saat terjaga. Jadi, kita sudah sadar dan terbangun, tapi kondisi mata kita tetap tertutup dan nggak bias di buka. Parahnya lagi, sekujur badan bakal terasa lumpuh. Kita nggak bias menggerakan tangan, kaki, atau membuka mulut. Jangan takut dulu! Sebenarnya ada alasan logis kok, untuk penyakit ini.
          Penyebabnya : waktu tidur kita itu terbagi dalam 4 tahapan : drowsiness (ngantuk tapi sadar), tidur tidak lelap (masih bisa terbangun), tidur lelap, dan Rapid Eye Movement (REM). Pada saat REM inilah biasanya kita bermimpi. Neh, sleep paralysis terjadi saat kita mengalami mimpi tertentu (biasanya buruk), lalu mendadak otak kita tersadar. Sayangnya, susunan saraf tubuh nggak bisa ikut langsung tersadar seperti si otak, sehingga kita nggak bisa menggerakkan tubuh padahal si otak sudah bangun. Dari sinilah muncul istilah ”ketindihan setan”. Padahal tuh bukan!

Sleepwalking

Dari namanya saja sudah ketahuan, kalau penyakit ini artinya ”bejalan sambil tidur”. Sleepwalking, atau istilah kedokterannya somnambulishm, sebenarnya lebih dari sekedar berjalan saat tidur. Perilaku penderita bisa bervarisasi, misalnya, berpakaian, makan, bahkan SMS dalam keadaan gak sadar! ”Aktivitas” ini bisa berlangsung paling lama setengah jam. Setelah itu, penderita akan membuka mata dan tersadar. Tapi, nggak semua penderita bisa langsung mengingat apa yang baru saja mereka lakukan...
          Penyebabnya : Antonia Zadra, peneliti dari Universitas Montreal, kanada, mengatakan bahwa ada beberapa penyebab umum somnabulism. Yang paling sering adalah gara-gara kurangnya waktu tidur. Kalau seseorang nggak pernah tidur dalam waktu cukup, dalam jangka waktu tertentu dia bisa jadi sleepwalker. Susunan syaraf mereka terganggu, makanya mereka terkesan terburu-buru sampai harus beraktivitas dengan mata tertutup. Selain itu, penyakit ini bisa terjadi pada orang yang mudah stres, cemas, atau karena faktor keturunan...

Insomnia

          Pernah nggak merasa sulit tidur malam hari??? Hati-hati kalau terlalu sering. Ada sebagian orang yang benar-benar melek sepanjang malam, dan baru bisa tertidur menjelang subuh atau bahkan pagi hari... penyakit ini di sebut insomnia. Walaupun sepele, insomnia sebenarnya berbahaya lho... Soalnya, kalau kita kurang istirahat (minimal 6-8 jam semalam), tubuh kita jadi nggak bisa berfungsi dengan normal. Kalau pas bisa tidur pun, penderita akan selalu terbangun di tengah malam, dan kena migrain esok harinya.
          Penyebabnya : secara umum, penyakit ini di akibatkan oleh beberapa hal. Pertama, soal fisik. Kalau sedang sakit, biasanya beberapa orang memang bakal merasa sulit untuk tidur. Selain itu yang juga berpengaruh adalah konsumsi kafein pada kopi yang berlebihan, serta nikotin pada rokok. Yang parah nih, insomnia bisa terjadi kalau kita sedang stres saat punya masalah, tapi kita pendam. Kondisi psikis yang nggak rileks, akan membuat syaraf nggak bisa istirahat dan otak nggak bisa berhenti bekerja. Akhirnya, kita nggak bisa bobo deh... He.He

Narcolepsy

          Kalau penderita insomnia punya masalah dengan kesulitan tidur, maka narcolepsy justru kebalikkannya... Penderita penyakit yang juga disebut Dyssomia ini justru bisa tiba-tiba tertidur kapan saja dan dimana saja. Bahkan, saat dia nggak pengin tidur sekalipun. Jadi, seorang narcoleptic bisa saja jatuh tidur pas lagi ngobrol sama kita atau pas lagi di kelas,
          Penyebab : Narcolepsy bukan karena terjadi si penderita kekurangan tidur pada malam hari. Tapi karena kelainan genetik. Penelitian di Dapartemen Ilmu Genetika, Universitas Tokyo, membuktikan bahwa ”gen ngantuk” ini terjadi karena variasi gen yang kurang klop dari ortu, lalu di turunkan pada anaknya. Nantinya, paduan gen ini akan menimbulkan enzim yang bikin penderita mendadak tertidur, terutama saat sedang melakukan konsen melakukan sesuatu atau karena tringger emosi tertentu. Misalnya habis ketawa, atau saat sedih dan BT.

REM Behavior Disorder

          Pada tahap REM (Rapid Eye Movement) ini, biasanya kita mengalami mimpi. Tapi, nggak semua orang tetap tertidur seperti biasa ketika mimpinya berlangsung. Sebagian orang akan ikut ”berakting” sesuai dengan adegan yang terjadi di mimpinya. Misalnya, kalau ada orang bermimpi dia lagi berantem, maka di atas tempat tidur dia akan ikut melakukan gerakan memukul, menendang, teriak, dsb. Padahal, matanya tetap tertutup dan kondisinya tetap tidur.
          Penyebabnya : saat kita tidur akan bermimpi di tahap REM, akan terjadi muscle atonia, atau keadaan di mana otot-otot tubuh kita kehilangan kekuatannya. Ketika kondisi ini terjadi, sistem motorik kita sepenuhnya dijalankan oleh syaraf, karena otak sedang istirahat. Masalahnya, pada orang tertentu, kondisi yang di sebut relaxed state ini justru di tandai dengan munculnya gerakan-gerakan agresif yang menggambarkan mimpinya. Kalau tidurnya bareng kakak atau adik, orang sebelahnya bisa jadi korban juga lho!

Periodic Limb Movement Disorder (PLMD)

          PLMD agak mirip dengan REM Behavior Disorder, tapi masih mendingan. PLMD terjadi ketika mimpi kita di tahap REM ini sudah mau selesai, dan pelan-pelan kita terbangun. Biasanya kita sudah mulai agak ingat mimpinya tuh, kalau dalam mimpi itu kita menendang, secara nggak sadar nanti kaki kita bakal terangkat. Kalau dalam mimpi ceritanya tangan kejepit, nanti tiba-tiba tangan kita yang sebenarnya bergerak.
          Penyebabnya : kurang lebih masih ada hubungannya dengan muscle atonia. Tapi alasan lain yang juga bisa mengakibatkan PLMD adalah, kecapekan. Kadang kalau seharian kita habis jalan-jalan atau berolahraga, misalnya, bisa menyebabkan otot dan syaraf kita salah berfungsi karena masih tegang. Oh iya, kalau PLMD terjadi terus-menerus, lama-lama bisa mengganggu kesehatan syaraf dan juga kualitas tidur kita.

Sleep Apnea

          Yang satu ini lumayan bahaya nih. Sleep Apnea adalah penyakit di mana penderita bisa berhenti bernafas saat sedang tidur. Kalau maksimal interval nafas dalam batas normal adalah 10 detik, maka penderita penyakit ini bisa stop nafas lebih dari itu. Herannya, setelah berhenti bernafas setelah beberapa lama, penderita bakal bernafas lagi. Dalam tidurnya, si penderita bisa merasakan bahwa dia kesulitan bernafas, makanya habis itu dia bakal terbangun. Seram ya?
          Penyebabnya : sebuah riset yang bernama The Wisconsin Sleep Cohort Study membuktikan 20 juta orang Amerika terkena penyakit ini setiap tahunnnya. Setelah diteliti, ternyata faktor utama penyakit ini adalah lemahnya otot dan sistem saraf, serta adanya gangguan saluran pernafasan pada si penderita. Ketika serangan terjadi, penderita akan mengalami kekurangan pasokan oksigen sampai 4%. Sleep Apnea berkepanjangan yang nggak diobati akan tambah parah dan mengganggu kesehatan jantung. Walaupun kebanyakan penderitanya adalah orang tua, tapi bukan berarti anak muda nggak bisa kena juga,

Soal ngorok!

Ternyata, mendengkur itu nggak termasuk gangguan tidur, lho...! tapi, ngorok bisa jadi suatu gejala kalau si penderita punya penyakit tertentu. Seperti gangguan pernafasan, sinusitis, obesitas, dll. Kalau mendengurkannya parah (suaranya keras atau tanpa jeda), bisa berarti orang tersebut menderita penyakit yang lumayan berat, seperti stres atau sleep aphnea. Apapun gangguan yang kita alami, lebih baik jangan di anggap remeh, deh. Lebih baik segera ke dokter untuk di tangani lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar